Berita  

Kolaborasi UNIMEN- UNHAS Dorong Inovasi Teknologi Pemurnian dan Pemasaran Digital VCO Enrekang

ENREKANG, INFOUPDATE – Upaya memperkuat ekonomi lokal berbasis potensi kelapa terus digalakan melalui kolaborasi antara Universitas Muhammadiyah Enrekang (Unimen) dan Universitas Hasanuddin (Unhas).

Kedua perguruan tinggi ini melaksanakan kegiatan pendampingan, penyuluhan, serta penyerahan alat dan teknologi pemurnian Virgin Coconut Oil (VCO) kepada masyarakat Desa Tungka, Kabupaten Enrekang,Sabtu 17/10/2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kolaborasi Membangun Masyarakat (Kosabangsa) yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendektisaintik) melalui Derektorat Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (DPPM) pada tahun anggaran 2025.

Program ini bertujuan mentransfer teknologi dan pengetahuan dari kampus ke masyarakat untuk mendukung kemandirian ekonomi berbasis sumber daya lokal.

Dua mitra utama dalam program ini adalah kelompok Tani Makmur Desa Tungka dan pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Desa Tungka Divisi Perekonomian. Adapun tim pelaksana dari Unimen terdiri atas Wilda Widiawati (ketua) Nursyawal Nacing ( anggota 2), sedangkan pendamping dari Unhas adalah Prof. Amran Laga dan Retno Fitrianti.

Kegiatan kosabangsa ini turut dihadiri oleh aparat pemerintah desa, penyuluh pertanian, tokoh masyarakat, serta anggota kedua mitra dan masyarakat Desa Tungka. Selain melakukan pendampingan dan penyuluhan, tim kosabangsa Unimen juga menyerahkan peralatan dan teknologi pemurnian VCO secara simbolis kepada kedua mitra.

Penyerahan tersebut disaksikan langsung oleh aparat desa dan masyarakat setempat sebagai bentuk dukungan bersama dalam penguatan ekonomi lokal.

Dalam penyuluhan, Prof. Amran Laga memberikan materi terkait sanitasi, higienitas, dan teknologi pemurnian VCO.

“Selama ini petani masih menggunakan metode tradisional sehingga produk muda rusak dan prosesnya lama.
Melalui teknologi pemurnian yang tepat, efesiensi produk meningkat dan kualitas VCO dapat memenuhi standar SNI serta lebih tahan lama,” jelasnya.

Sementara itu, Retno Fitrianti membawakan materi tentang digital marketing dan kemitraan ekonomi petani kelapa.

Ketua pelaksana, Wilda Widiawati, menegaskan bahwa penerapan teknologi pemurnian da pemasaran digital sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Inovasi ini menjadi langkah nyata dalam memamfaatkan potensi kelapa secara optimal untuk mendukung ekonomi desa,” ujarnya.

Nursyawal Nancing menambahkan bahwa keberhasilan kegiatan ini bergantung pada kemauan masyarakat untuk terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi baru.

“Transfer teknologi dan pengetahuan harus dibarengi dengan keseriusan masyarakat agar potensi lokal bisa dimaksimalkan,” katanya.

Sedangkan Yunus Busa menyampaikan komitmen tim untuk terus memperluas jejaring kemitraan petani kelapa agar lebih berdaya saing di pasar nasional.

“Ke depan kami akan memperkuat kolaborasi antar petani dan mitra usaha agar VCO Enrekang dapat menjadi produk unggulan daerah,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, mitra kelompok Tani Makmur kini memahami cara memproduksi VCO berkualitas tinggi, sementara mitra PCM Desa Tungka mulai mampu membangun manajemen kemitraan dan memasarkan produk secara digital melalui website yang telah dikembamgkan bersama tim kosabangsa.

Kegiatan ini diharapkan menjadi model kolaborasi yang mampu mengintegrasikan teknologi, pemberdayaan masyarakat, dan digitalisasi pemasaran untuk mendorong kemandirian ekonomi desa di Kabupaten Enrekang dan wilayaj sekitarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *