JAYAPURA, INFOUPDATE- Aparat keamanan terus melakukan operasi penegakan hukum terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di sejumlah wilayah Papua. Terbaru, aparat kepolisian mendapatkan informasi mengenai tewasnya pimpinan KKB Intan Jaya, Undius Kogoya, yang disebut meninggal karena sakit di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya.
Kapolres Intan Jaya Kompol Sofian Sakamori mengonfirmasi laporan tersebut pada Kamis (23/10/2025). “Undius Kogoya dilaporkan meninggal karena sakit di wilayah Wandai,” ujar Sofian dikutip dari Antara.
Informasi yang dihimpun menyebut, Undius Kogoya meninggal dunia pada Rabu (22/10) sekitar pukul 15.00 WIT di Kampung Jae, Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Sebelum meninggal, ia sempat berpindah dari Timika (Mimika) ke Enarotali (Paniai), lalu kembali ke Intan Jaya. Namun setibanya di Wandai, kondisi kesehatannya dilaporkan menurun hingga akhirnya meninggal dunia.
KKB yang dipimpin Undius Kogoya diketahui terlibat dalam sejumlah aksi penyerangan terhadap warga sipil dan aparat keamanan di Intan Jaya sejak tahun 2022. Aparat menyebut kematiannya berpotensi memengaruhi dinamika kelompok bersenjata di wilayah tersebut.
Sementara itu, mengutip pemberitaan Kompas.tv, operasi penegakan hukum di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, juga menewaskan seorang pimpinan KKB lainnya, Lamek Alipky Taplo, yang dikenal sebagai Panglima Kodap XV Ngalum Kupel.
Komando Operasi Swasembada Papua (Koops Swasembada Papua) melaporkan bahwa Lamek Taplo tewas bersama tiga anggotanya dalam kontak tembak dengan pasukan TNI pada Minggu (19/10).
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemulihan stabilitas keamanan di wilayah perbatasan RI–Papua Nugini, khususnya di Distrik Kiwirok,” kata Asintelter Koops Swasembada Papua, Letkol Inf Renaldy H, Senin (20/10), dikutip dari Antara.
Ia menegaskan, operasi militer dilakukan secara terukur dan berkelanjutan, dengan prioritas melindungi masyarakat sipil dari ancaman kekerasan bersenjata. Ia juga memastikan, patroli dan operasi penegakan hukum akan terus dilakukan di kawasan rawan aktivitas KKB.
“Tewasnya Lamek Alipky Taplo menjadi bagian dari upaya menjamin keamanan masyarakat di wilayah perbatasan agar Papua tetap aman dan damai,” tegasnya.
Meski dua pimpinan KKB dikabarkan tewas, aparat keamanan tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan serangan balasan dari kelompok bersenjata yang masih aktif di wilayah pegunungan.



















